Rabu, 17 Desember 2014

Tetaplah Diam

Begitu hebatnya kah seorang manusia yang mengejar dunia hanya untuk sekedar kemunafikan, atau begitu rendahnya dan tak pantaskah seorang manusia yang tetap di dalam aturan aturan allah, hanya hati yang dekat padaNYA yang mampu menjawab dengan benar.

Haruskah seorang manusia bersikap munafik hanya untuk mendapat predikat “baik”, atau seharusnya manusia lebih memilih predikat baik dengan penilaian sang maha baik.

Haruskah manusia mengikuti cara manusia lain hanya untuk bisa menyatu, atau itulah sekelompok kemunafikan yang merajai. Atau manusia harus mengikuti cara sang maha hanya untuk menyatu denganNYA yang akan membawanya kepada kebaikan yang menuju surga.

Terkadang hati merasa lelah dengan segala nafsu duniawi yang didalamnya terdapat segala bentuk tingkah laku manusia yang memang membelakangi aturan allah, tetapi wahai hati, tak kan pernah lelah mengikuti aturan allah yang didalam hati itu terdapat sebagian ruh yang maha sempurna.

Wahai hati yang baik, tetaplah dijalan sang maha baik, tinggalkan segala sesuatu yang memancing mu meninggalkan sang maha, jauhilah segala sesuatu yang membuatmu merubah perasaan hati yang telah di kodratkan bahagia, jangan memperdulikan segala sesuatu yang dapat membuatmu menuhankan sesuatu yang tak kan pernah bisa memberimu surga, tetaplah diam didalam kecintaan sang maha.


Terimalah nasihatku ini wahai hati, dan selamat berbahagia sang hati yang sempurna.