Begitu hebatnya kah seorang manusia yang mengejar dunia
hanya untuk sekedar kemunafikan, atau begitu rendahnya dan tak pantaskah
seorang manusia yang tetap di dalam aturan aturan allah, hanya hati yang dekat
padaNYA yang mampu menjawab dengan benar.
Haruskah seorang manusia bersikap munafik hanya untuk
mendapat predikat “baik”, atau seharusnya manusia lebih memilih predikat baik
dengan penilaian sang maha baik.
Haruskah manusia mengikuti cara manusia lain hanya untuk
bisa menyatu, atau itulah sekelompok kemunafikan yang merajai. Atau manusia
harus mengikuti cara sang maha hanya untuk menyatu denganNYA yang akan
membawanya kepada kebaikan yang menuju surga.
Terkadang hati merasa lelah dengan segala nafsu duniawi yang
didalamnya terdapat segala bentuk tingkah laku manusia yang memang membelakangi
aturan allah, tetapi wahai hati, tak kan pernah lelah mengikuti aturan allah
yang didalam hati itu terdapat sebagian ruh yang maha sempurna.
Wahai hati yang baik, tetaplah dijalan sang maha baik, tinggalkan
segala sesuatu yang memancing mu meninggalkan sang maha, jauhilah segala
sesuatu yang membuatmu merubah perasaan hati yang telah di kodratkan bahagia,
jangan memperdulikan segala sesuatu yang dapat membuatmu menuhankan sesuatu
yang tak kan pernah bisa memberimu surga, tetaplah diam didalam kecintaan sang
maha.
Terimalah nasihatku ini wahai hati, dan selamat berbahagia
sang hati yang sempurna.